Oheh : Budi Waluto
**SELINGAN**
Sambil kalian diskusi ini ada info yang kece dari mas budi…
Mohon disimak baik baik guys…📢📢📢
* Mengupas Surat Rekomendasi untuk Melamar Beasiswa*
Saya punya pengalaman yang cukup menarik berkaitan dengan surat rekomendasi. Waktu itu saya sedang mengikuti tahap wawancara beasiswa S2 IFP Ford Foundation USA di sebuah ruangan salah satu hotel di Lampung. Ada tiga orang Professor asal Indonesia yang duduk di depan, sedangkan kursi tempat duduk saya tepat dihadapan mereka. Satu per satu pertanyaan diberikan, dan tentu saja dengan sebaik mungkin saya jawab. Saat itu rasanya seperti sedang berdebat dengan orang lebih mengenal diri saya sendiri, bisa dibilang sengit! Karena setiap pertanyaan atau tanggapan yang diberikan selalu saya jawab, sampai salah satu pewawancara berkata,” Kamu tidak perlu menjawab dan membantah setiap pertanyaan dan tanggapan dari kami”. Setelah mendengar kalimat itu, saya mulai menenangkan diri, takut terlalu arogan jadinya.
Ditengah-tengah proses wawancara tersebut. satu Professor yang sedang memegang surat rekomendasi saya nyeletuk,” Koq bisa seorang Professor memujimu habis-habisan (di surat rekomendasi ini) …???” Saya yang mendengar komentar itu cuma bisa nyengir saja kemudian menjawab tidak tahu menahu soal isi surat rekomendasi tersebut. Seusai wawancara, kalimat Professor itu terngiang di kepala saya – sesuatu yang tidak pernah diduga sebelumnya. Memang salah satu pemberi surat rekomendasi pada saya saat itu adalah Prof. Safnil – dosen yang mengajar saya ketika menempuh Sarjana di Universitas Bengkulu. Karena beliau dosen bahasa Inggris, saya cukup datang dan minta baik-baik surat rekomendasi, dalam beberapa hari sudah jadi dan amplopnya tertutup rapi.
Menurut saya, surat rekomendasi dari Prof. Safnil turut membantu meyakinkan komite seleksi beasiswa untuk menjadikan saya sebagai salah satu penerima beasiswa S2 tersebut. Tidak hanya itu, selesai S2 di Inggris, saya lalu meminta surat rekomendasi lagi pada beliau dan juga dari satu Professor yang mengajar di University of Manchester tempat saya studi S2 untuk melamar beasiswa S3 Fulbright. Hasilnya, saya lulus beasiswa Fulbright dan mengantarkan saya studi di Amerika sekarang. Dari cerita ini, bisa dilihat bahwa surat rekomendasi sangatlah penting dalam memudahkan jalan meraih beasiswa studi ke luar negeri. Siapa yang memberi rekomendasi dan apa isi surat rekomendasi bisa mempengaruhi hasil yang akan didapatkan ketika melamar beasiswa studi ke luar negeri.
Di Indonesia pemberian surat rekomendasi biasanya lebih banyak untuk melamar beasiswa, terutama yang disponsori pihak luar, sedangkan kalau di kampus luar negeri, di Amerika misalnya, mau melamar apapun, seperti internship, research grant, training, dan lain-lain, surat rekomendasi merupakan salah satu persyaratan yang harus dipenuhi. Ada kepercayaan kalau orang yang memberi surat rekomendasi tidak akan berbohong dan bisa lebih dipercaya, soalnya dia juga mempertaruhkan kredibilitas dirinya melalui surat itu.
Setiap beasiswa biasanya meminta 2 atau 3 surat rekomendasi yang berasal dari dosen tempat kuliah dahulu (terutama yang membimbing skripsi dan lebih baik bila ada yang bergelar Professor) dan atasan tempat kerja. Makanya, menjaga hubungan baik dengan para dosen dan atasan tempat kerja sangat penting kalau punya rencana melamar beasiswa. Gelar dan jabatan si pemberi rekomendasi bisa memberi pengaruh. Jadi, usahakan cari pemberi rekomendasi yang mempunyai gelar S3 atau Professor atau yang memiliki jabatan tertentu.
Bagaimana surat rekomendasi yang bagus?
1. Ditulis dalam bahasa Inggris bila diminta demikian.
2. Ditulis oleh orang yang mengenal kita di bidang akademik, misal dosen yang pernah mengajar atau menjadi pembibing akademik (seorang Professor lebih baik), atau atasan tempat kerja.
3. Bila formulir surat rekomendasi tidak disiapkan pihak beasiswa, letakkan cop surat universitas atau kantor diatasnya.
4. Beberapa beasiswa sudah menyiapkan formulir surat rekomendasi tersendiri, jadi si pemberi rekomendasi tinggal mengisi saja. Jika tidak ada formulir yang disediakan, usahakan isi surat meliputi:
a. Penjelasan seberapa lama si pemberi rekomendasi mengenal pelamar dan dalam kapasistas sebagai apa.
b. Diskusikan kualitas pekerjaan yang dilakukan pelamar padanya. Misalnya, jika seorang dosen, dia bisa menjelaskan kualitas si pelamar saat menjadi anak bimbingannya dalam menulis skripsi.
c. Menjelaskan secara spesifik apa kelebihan dan bakat yang dimiliki pelamar.
d. Bandingkan pelamar dengan mahasiswa atau pegawai lainnya untuk lebih menonjolkan kelebihan yang dijelaskan.
e. Mengevaluasi karakter pribadi pelamar, seperti kemampuan organisasi, komitmen pada masyarakat motivasi, kemampuan bekerja dengan orang lain, kedewasaan, rasa humor, potensi kepemimpinan, serta kualitas lainnya yang dirasa menjadi kelebihan pelamar untuk mendapatkan beasiswa yang dituju.
f. Jelaskan tentang kondisi-kondisi keterbatasan atau masalah yang dihadapi pelamar, namun bisa dilewatinya hingga sampai pada posisi sekarang.
g. Isi surat dijelaskan sebaik mungkin, tanpa berbohong. Penjelasan yang berlebihan justru bisa membahayakan kredibilitas si pemberi rekomendasi.
h. Sertakan informasi tentang posisi dalam profesi dan alamat si pemberi rekomendasi.
(Referensi: Aminef)
Silahkan download contoh surat rekomendasi lengkap di blog sdsafadg.com
Dalam kenyataan, hal yang sering terjadi adalah si pemberi surat rekomendasi tidak terlalu mahir bahasa Inggris. Di situasi lain, si pemberi rekomendasi menyuruh pelamar menulis sendiri surat rekomendasi lalu dia tinggal tanda tangan saja. Bagaimana menanggapi situasi seperti ini?
Menurut saya, kalau memang antara si pelamar dan pemberi rekomendasi setuju, tanpa ada kebohongan, kemudian surat yang sudah selesai dimasukkan dalam amplop tertutup rapat, mungkin bisa dimaklumi. Memang bagi pelamar beasiswa yang bukan jurusan bahasa Inggris sangat sulit sekali meminta surat rekomendasi bersih dalam bahasa Inggris dari dosen atau atasan tempat kerja. Hanya perlu diingat, jangan sampai ada kebohongan yang dilakukan, tetap menjaga kredibilitas si pemberi surat rekomendasi dan instansi yang diwakilkannya.
Bagi yang masih kuliah, mulailah mencari-cari dan menjaga hubungan baik dengan para dosen agar setelah selesai kuliah nanti masih tetap bisa meminta surat rekomendasi pada mereka. Setidaknya satu dari surat rekomendasi yang diminta pihak beasiswa berasal dari dosen yang dulu mengajar pelamar. Mereka ingin tahu kelebihan dari sisi akademik pelamar. Mendapatkan surat rekomendasi bisa dibilang gampang-gampang susah, apalagi bila harus dalam bentuk bahasa Inggris. Terkadang, perlu waktu beberapa hari sampai minggu baru bisa mendapatkan surat yang diinginkan, belum lagi orang yang diminta surat rekomendasi bisa jadi sedang sibuk dan lain-lain. Jangan juga meminta surat rekomendasi pada orang yang jelas tidak akan menjelaskan hal positif tentang kita.
– – – – – – – – – – –
Di save ya gaeesss…
Untuk referensi kalian..
😎😎😎😎😎