Judul : Sistem Penghitung pH Air pada Tambak Ikan Berbasis Mikrokontroller
Penulis :
Zulfian Azmi – Program Studi Sistem Komputer STMIK Triguna Dharma
Saniman – Program Studi Sistem Komputer STMIK Triguna Dharma
Ishak – Program Studi Sistem Informasi STMIK Triguna Dharma
Jurnal : SAINTIKOM Vol.15 No.2
Sumber : https://prpm.trigunadharma.ac.id/public/fileJurnal/hp3K3%20Zunaidi_Mei2016.pdf
ISSN : 1978-6603
Tahun : Mei 2016
Reviewer : Aprilia Erlita Lisnawati
Tanggal : 01 Januari 2019
.
ABSTRAK
Jurnal yang berjudul “Sistem Peghitung pH Air pada Tambak Ikan Berbasis Mikrokontroller” ini membahas mengenai perancangan alat ukur keasaman untuk mendeteksi kadar keasaman (pH) pada air. Alat diranang menggunakan sensor derajat keasaman (pH) dan dikendalikan oleh Mikrokontroller ATmega16 dengan display LCD 16×2 serta buzzer sebagai indikator.
Abstrak yang disajikan penulis menggunakan dua bahasa yaitu bahasa Indonesia dan Inggris sebagai bahasa internasional. Secara keseluruhan abstrak ditulis secara ringkas dan jelas namun tidak mengurangi esensi dari keseluruhan jurnal. Selain itu bahasa yang digunakan cukup komunikatif, sehingga abstrak mudah dipahami oleh pembaca mulai dari kalangan peneliti pemula maupun peneliti ahli.
PENDAHULUAN
Pada bagian ini penulis menjelaskan mengenai latar belakang permasalahan yang menyebabkan penulis melakukan melakukan perancangan alat ukur kadar pH air tambak. Dalam perikanan tambak, alat ukur kadar keasaman sangat penting dalam menjaga kualitas produksi ikan untuk mengukur kadar keasaman air, dan peningkatan kualitas air yang merupakan elemen vital bagi kehidupan makhluk hidup terutama bagikan pada tambak.
Penulis juga menjelaskan apakah air dalam keadaan baik, buruk, atau sedang. Kadar pH yang lebih rendah dari 7 dianggap asam dan kadar pH yang lebih tinggi dari 7 dianggap basa. Nilai pH normal untuk air permukaan biasanya antara 6.5 s/d 7.5. Nilai keasaman air yang baik untuk tempat hidup ikan berkisar antara 6 – 8,5. Suhu air yang optimal berkisar antara 25-30o C. Kadar garam air yang disukai antara 0-35 per mil. Kadar pH air pada jenis ini dapat digunakan pada tambak ikan.
ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM
Penulis melakukan perancangan sistem dengan sebuah rangkaian Mikrokontroller ATmega16 yang berfungsi untuk mengendalikan sensor pH. Output yang ditampilkan oleh sistem berupa tampilan LCD 16×2 untuk menampilkan pesan tentang derajat keasaman pada air yang diukur. Penulis juga menggunakan buzzer untuk memberikan indikator mengenai kadar keasaman pH.
Pada sub bab ini penulis juga menjelaskan mengenai tahap pembuatan sistem perangkat lunak, pengelompokan proses pengukur keasaman (pH), flowchart, rangkaian keseluruhan, rancang bangun alat, kebutuhan sistem, komponen, implementasi sistem, hasil rancangan, pengujian. Pada pembuatan perangkat lunak dimulai dengan penentuan bahasa pemrograman yang sesuai dengan rancangan dan kriteria mikrokontroller yaitu menggunakan Bascom AVR. Pengelompokan tingkat keasaman pH terdiri dari 3 tingkatan yaitu asam (0 – 6.4 pH), netral (6.5 – 7.5 pH), dan basa (7.6 – 14 pH).
Pada perancangan alat, penggunaan sensor terlebih dahulu dilakukan pengecekan pada air. Kemudian data yang didapat dari sensor akan diatur melalui set point dan dikirimkan ke mikrokontroler sebagai pengendali utama yang kemudian memproses permintaan set point dan meneruskan perintah untuk menampilkan hasil tingkat keasaman larutan air yang diuji ke dalam tampilan display LCD. Selain itu, mikrokontroler juga meneruskannya ke buzzer untuk memberikan indikator berupa bunyi. Pengujian dilakukan dengan mengukur tegangan (volt) pada pin mikrokontroller, LCD, sensor pH, Buzzer. Hasil pengujian alat pada larutan air jeruk nipis didapatkan nilai pH 6.33 dengan tegangan sensor 3.34 volt, air minum didapatkan nilai pH dengan tegangan sensor 3.05 volt, dan air sabun didapatkan nilai pH 9.33 dengan tegangan sensor 1.96 volt.
KESIMPULAN
Penulis menarik kesimpulan bahwa berdasarkan hasil alat yang dirancang berbasis Mikrokontroler denganmenggunakan sensor pH sebagai pendeteksi keasaman, LCD sebagai penampil data, serta buzzer sebagai indikator. Sistem dapat bekerja dengan baik untuk mendeteksi kadar keasaman pH pada air perikanan tambak. Indikator buzzer juga dapat beroperasi dengan baik.
KEKUATAN PENELITIAN
Secara keseluruhan, jurnal ini sudah bagus dengan pemaparan yang cukup rinci dan detail sehingga mudah dipahami pembaca. Metode dan teori yang digunakan dalam penelitian ini juga sudah tepat didukung dengan pengujian peralatan pada masing-masing komponen.
KELEMAHAN PENELITIAN
Kelemahan jurnal ini terletak pada format penulisan, dimana penulisan masih kurang rapi dan penulisan kata sambung pada kalimat terlalu banyak perulangan serta ada beberapa kata sambung yang digunakan kurang tepat.